Translate

We are Same

I Believe,( not I can fly but) I Can Smile
                Masa Sekolah Dasar harusya menjadi masa- masa yang menyenangkan, pada mulanya itu juga yang aku rasakan. Sekian tahun bersekolah, tidak ada yang berbeda antara aku dengan mereka. Hingga pada suatu ketika aku menyadari bahwa kita tidak sama, meski perbedaan itu hanya soal Agama. Persoalan agama sering kali menjadi bahan perdebatan antara aku dengan teman teman. Di tempatku bersekolah, pada angkatanku hanya aku saja yang beragama Katholik. Sering kali aku merasa kesepian, belajar sendirian di ruangan yang sangat sederhana  pada saat mata pelajaran agama. Di gereja tidak ada teman sebaya yang aku kenal, mereka rata – rata bersekolah di SD swasta yang notabene beragama Katholik.  Aku mempunyai 3 orang sahabat dekat, kita berempat slalu bersama. Kerjakan tugas sama – sama, makan sama – sama, main sama – sama tapi sayangnya agama kita tak sama.

Kasih itu baik adanya

Hukum Kasih
                Sebagai kaum minoritas, beribadah selain di Gereja Katholik bukanlah hal yang mudah. Rumahku berdekatan dengan sebuah masjid yang cukup banyak jemaahnya. Suatu hari, aku dengan umat di lingkunganku mengadakan doa Rosario yag dimulai pukul 19.00, bertepatan dengan Sholat Ishak. Detik – detik ketika kami baru saja memulai  peribadatan, tiba – tiba kami didatangi oleh pemuka agama masjid yang biasanya melakukan adzan, meminta kami menghentikan peribadatan dan menunggu hingga suara adzan selesai. Yang menjadi masalah, kita sama sama beribadat, kami juga tidak menggunakan pengeras suara seperti mereka, lalu salah kami apa? Katanya bumi pancasila itu negeri 5 agama, tapi nyatanya tidak.

The best part in my Life


Thank’s Mom
               Di keluarga besarku tidak semuanya beragama Katholik, bahkan Mamaku dulu adalah seorang Islam yang berpindah menjadi Katholik. Meski berbeda agama, namun kami tetap bersatu menjadi suatu keluarga besar yang utuh. Tidak tahu kena angin apa, pagi itu ketika hanya ada aku dan mamah dirumah. Mamah mendapat telfon dari Budhe, beliau marah – marah mengatakan bahwa Mamah telah menghinanya, memfitnahnya bahkan mengatai beliau dengan kata – kata kotor. Spontan Mamah mengelak, Mamah berusaha meluruskan masalah dan menanyai Budhe pelan – pelan, sekian lama mereka berbicara hingga akhirnya air mata Mamah pecah seusai menutup telepon, yang bisa kulakukan hanya mengelus punggung Mamah, berusaha menenangkannya sambil berkata “Sabar Mah,,”.

Berbeda namun Sama


Kamu – Aku – Kita sama
                Aku punya seorang kakak laki – laki yang merantau di Jakarta. Dia memiliki seorang pacar beragama katholik dengan etnis Cina. Pada mulanya kami cukup kaget dengan calon kakak itu, tapi lambat laun kami mulai menerimanya. Pada Natal tahun kemarin, kakak datang bersama pacarnya, kami berkenalan lalu mengobrol cukup lama. Selain anggota keluarga, tetangga dan keluarga besar juga mengenal pacar kaka.

Bahagia itu Sederhana

Perbedaan itu Indah
                Aku memiliki seorang teman berasal dari Batak, dia beragama Kristen. Kami dekat sekali, sudah seperti saudara kandung, kami saling bercerita dan bertukar pikiran. Semakin kenal, semakin dekat, temanku itu bercerita soal keluarganya.  Pada umumnya seluruh anggota keluarganya agamanya sama, tetapi dia tidak. Mereka tiga bersaudara, kedua orangtuanya dan dia beragama Kristen. Kakakknya laki laki seorang mualaf, sedangkan adiknya perempuan seorang Katholik.

Sejarah Origami

Pengertian
                Origami (折り紙 ,  dari ori yang berarti "lipat", dan kami yang berarti "kertas") merupakan seni tradisional melipat kertas yang berkembang menjadi suatu bentuk kesenian yang modern. Origami merupakan satu kesenian melipat kertas yang dipercayai bermula sejak kertas diperkenalkan pada abad pertama di zaman Tiongkok kuno pada tahun 105 Masehi oleh Ts'ai Lun.