Perbedaan itu
Indah
Aku memiliki seorang teman
berasal dari Batak, dia beragama Kristen. Kami dekat sekali, sudah seperti
saudara kandung, kami saling bercerita dan bertukar pikiran. Semakin kenal, semakin
dekat, temanku itu bercerita soal keluarganya.
Pada umumnya seluruh anggota keluarganya agamanya sama, tetapi dia
tidak. Mereka tiga bersaudara, kedua orangtuanya dan dia beragama Kristen.
Kakakknya laki laki seorang mualaf, sedangkan adiknya perempuan seorang
Katholik.
Lingkungan
rumahnya menjauhi keluarganya, mereka diusir dari gereja tempat mereka biasanya
beribadah. Selama hampir 3 tahun keluarganya terasing dari lingkungan
masyarakat yang notabene mayoritas Kristen. Yang membuatku tercengang, ayah
dari temanku itu membuatkan sebuah masjid sebagai tempat kakakknya beribadah,
beliau menghadiri acara pengajian mualaf kakakknya itu. Sehari – hari meski
mereka dijauhi, tidak rasa penyesalan dimuka Ayahnya itu.
Aku
yang mendengar cerita itu spontan berkomentar “wah, seru ya ka, rame gitu
haha”. Temanku itu hanya tercengang heran, dia berkata bahwa aku satu satunya
orang yang berkomentar positif ketika
tahu kondisi keluarganya. Bagiku, agama
itu tidak terlalu penting, itu hanya soal kepercayaan. Atheis pun sebenarnya
bukan persoalan asalkan dia memiliki hati dan rasa kemanusiaan.
Semua
memang akan indah pada waktunya, begitu juga dengan keluarga temanku itu.
Ketika Ayahnya meninggal, beliau berpesan bahwa “Perbedaan itu Indah”. Di hari
pemakamannya, ada ratusan orang yang datang untuk melayat dan mendoakan, dari
berbagai agama. Mereka yang awalnya membenci kini menghormati, mereka yang
awalnya mencibir kini memuji. #Peace Education.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar